27 September 2024

Apa itu Wajah Breakout? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Expert!

Secara garis besar, jerawat sampai pada kondisi breakout sebetulnya merupakan salah satu permasalahan kulit yang umum terjadi. Namun, kadang kala breakout muncul disaat kita ingin tampil menawan. Alih-alih menyamarkannya dengan make up, upaya ini justru membuatnya semakin menonjol. Lebih buruk lagi, breakout yang tak segera ditangani dapat menimbulkan nyeri sampai mengurangi kepercayaan diri. Kalau sudah begini, bagaimana ya cara mengatasi wajah breakout?

Bila permasalahan breakout terus berulang, mengandalkan skincare saja tak cukup. Anda perlu mengkombinasikannya dengan kebiasaan hidup sehat. Masih bersama dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, kali ini mari kita bahas tuntas mengenai breakout, penyebab, dan cara mengatasinya.

 

Profil Dokter :

“dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di RSIA Tambak. Beliau dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan kulit dan kelamin.

Dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, menyelesaikan pendidikan spesialis dermatologi dan venereologi di Universitas Indonesia. Selain itu, beliau juga tergabung dalam organisasi profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).”

Apa itu Breakout pada Wajah?

Breakout adalah kondisi kulit yang diawali dengan iritasi, kemerahan, diikuti kemunculan jerawat secara masif. Biasanya breakout sering muncul di area kulit yang memiliki kelenjar minyak terbanyak seperti wajah, dada, bahkan punggung atas dan bahu. Breakout dapat muncul dalam berbagai bentuk dan tampak bengkak, merah, atau meradang. 

Faktor Penyebab Wajah Breakout

Banyak hal dapat menjadi penyebab breakout, mulai dari faktor internal maupun eksternal. Jika Anda sedang breakout, beberapa penyebab berikut mungkin berkontribusi.

1. Faktor Hormonal

Kebanyakan wanita mengalami lonjakan hormon pada siklus tertentu seperti hendak memasuki masa menstruasi, kehamilan, atau menopause. Hormonal breakout terkait dengan produksi sebum berlebih yang menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan jerawat. Meskipun seringkali tidak dapat dihindari, jerawat hormonal dapat diatasi dengan mengatur tingkat stres, cukupi kebutuhan tidur, dan menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang dapat menyumbat pori-pori.

2. Stres

Mengutip laman Healthline ditegaskan bahwa stres tidak secara langsung mempengaruhi jerawat. Namun, stres terkait dengan peningkatan keparahan jerawat sehingga menimbulkan breakout.

Ketika kita stres, tubuh kita melepaskan hormon kortikotropin. Hormon inilah yang memicu inflamasi dan mendorong produksi minyak berlebih. Kelebihan minyak dapat menyumbat pori-pori dan ketika dikombinasikan dengan peradangan dapat menyebabkan breakout.

3. Pola Makan Tidak Sehat

Faktanya, makanan yang termasuk dalam indeks glikemik tinggi dapat memicu peningkatan breakout. Sebut saja karbohidrat yang paling umum yakni nasi, roti tawar putih, pun segala minuman kemasan, sampai buah pepaya sekalipun mendorong peningkatan kadar gula darah yang berkontribusi langsung memperparah kondisi jerawat. 

Oleh karenanya, cara mengatasi wajah breakout perlu diusahakan juga dari dalam. Beberapa penelitian meyakini bahwa diet rendah glikemik dapat mengurangi jerawat, karena diet ini mencegah terjadinya lonjakan gula darah. Hindari juga makanan atau minuman yang mengandung susu sapi, penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan dalam susu sapi menyebabkan jerawat dan komedo yang semakin banyak.    

4. Penggunaan Produk Kecantikan yang Tidak Tepat

Apabila poin ketiga sudah diusahakan, selanjutnya jangan lewatkan untuk menyortir produk kecantikan yang digunakan. Perhatikan apakah label produk tersemat water based atau oil free? Sudahkah berklaim non-comedogenic atau non-acnegenic? Hal ini penting sebab make up atau skincare yang berbasis minyak dan mengandung silikon besar kemungkinan menyumbat pori-pori, alhasil mempermudah terjadinya jerawat.  

Pemilihan skincare untuk wajah breakout terutama sunscreen perlu disesuaikan dengan jenis kulit. Pemilik kulit berminyak yang mudah berjerawat, sebaiknya menggunakan sunscreen yang berbasis air dan bertekstur gel ringan. Penting juga untuk memperhatikan kandungannya seperti bebas bahan kimia, pewangi, terutama non-comedogenic. Ini juga berlaku bagi kulit yang sensitif.

Sedangkan pemilik kulit cenderung kering karena kurang hidrasi membutuhkan sunscreen yang memberikan kelembapan ekstra, salah satunya seperti kandungan hyaluronic acid. Akan lebih baik lagi bila sunscreen juga mengandung kolagen yang dapat mengurangi peradangan dan bekas jerawat.

Cara Mengatasi Wajah Breakout yang Efektif

Breakout yang on off memang mengganggu, untungnya ada beberapa langkah perawatan diri yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu merawat breakout berikut ini.

1. Rutin Membersihkan Wajah

Dengan segala padatnya aktivitas, jangan sampai melewatkan double cleansing. Pertama, bersihkan wajah menggunakan micellar water atau cleansing balm. Lanjut dengan menggunakan facial foam bila wajah dirasa perlu deep cleansing atau facial wash untuk membersihkan kulit yang lebih ringan. 

Disarankan untuk memilih sabun cuci muka berklaim “gentle cleanser”, “low pH”, atau “pH balance”. Selain itu, utamakan sabun cuci muka dengan formula salicylic acid atau benzoyl peroxide yang terkenal ampuh membantu mengatasi breakout. Cucilah wajah cukup sehari dua kali yakni saat Anda bangun dan sebelum tidur. 

 

Dokter spesialis kulit dan kelamin

dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE

“Selain salicylic acid dan benzoyl peroxide, sulfur juga merupakan bahan yang efektif untuk mengatasi jerawat, terutama pada area tubuh. Sulfur memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang membantu mengurangi kemerahan dan ukuran jerawat. Produk berbasis sulfur bisa digunakan pada punggung, dada, dan area tubuh lain yang rentan berjerawat.”

2. Kelola Stres Dengan Tidur yang Cukup

Ketika kita tidur, tubuh berusaha memulihkan daya. Energi dipulihkan, sel-sel kulit beregenerasi, suplai darah meningkat ke otot, tulang, dan jaringan tumbuh, tubuh yang stres kembali rileks, serta imun menguat.

Sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan stres, dan stres meningkatkan produksi minyak pada kulit. Kita juga lebih rentan untuk makan makanan tidak sehat yang dapat menyebabkan atau memperburuk jerawat ketika kita stres.

3. Perhatikan Kandungan Produk Skincare

Produk perawatan yang dijual bebas (over the counter/OTC) bisa digunakan tanpa memerlukan resep dokter. Sebagian besar produk tersebut mengandung bahan seperti benzoyl peroxide, salicylic acid, glycolic acid, atau lactic acid yang dapat menghambat bakteri penyebab jerawat dan mengeringkan kulit Anda. Jika khawatir akan menimbulkan efek samping, konsultasikan kepada dokter kulit.

Sementara itu, cara mengatasi wajah breakout dengan bahan alami dapat dibantu antara lain:

  • Teh hijau: studi berjudul "Green tea and other tea polyphenols: Effects on sebum production and acne vulgaris" menemukan bahwa polifenol dalam teh hijau efektif melawan bakteri dan mengurangi peradangan, yang merupakan penyebab utama jerawat.

  • Lidah buaya: studi berjudul "Efficacy of a new non-drug acne therapy: Aloe vera gel combined with ultrasound and soft mask for the treatment of mild to severe facial acne" yang diterbitkan dalam Frontiers in Medicine diketahui bahwa penggunaan lidah buaya sebagai masker efektif mengurangi jumlah jerawat dan mengatasi kulit kering.

  • Cuka apel memiliki antiseptik alami yang efektif membunuh bakteri penyebab jerawat. Caranya, aplikasikan dengan kapas, biarkan selama 5 menit, lalu bilas dengan air bersih.

4. Wajib Melindungi Kulit Dengan Sunscreen

Kulit breakout sudah pasti perlu treatment khusus yang tidak hanya disarankan menggunakan kandungan ramah jerawat, sunscreen pun menjadi kewajiban. Sunscreen melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat memperburuk kondisi jerawat dan menyebabkan hiperpigmentasi. Pilihlah sunscreen yang non-komedogenik dan ringan di kulit. 

5. Konsumsi Makanan Sehat

Cara mengatasi wajah breakout berikutnya yakni dengan mencoba mengurangi konsumsi makanan olahan dengan indeks glikemik tinggi dan dairy product seperti susu, keju, yogurt, krim, kue, roti, dan milk chocolate. Sebagai gantinya, fokuslah pada makanan dengan indeks glikemik rendah. Makanan ini sering ditemui di menu keseharian kita seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, oat, alpukat, daging tanpa lemak, dan makanan laut. 

6. Penuhi Kebutuhan Air Putih

Tubuh kita membutuhkan air putih untuk menjaga keseimbangan fisiologisnya. Air putih juga dipercaya dapat membantu mengurangi jerawat dengan menjaga kulit tetap terhidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh memproduksi minyak berlebih dan memicu jerawat.

Usahakan untuk minum setidaknya delapan gelas air berukuran 8 ons setiap hari agar tetap terhidrasi. Jika Anda tidak suka minum air putih, tambahkan perasan jeruk bisa menjadi solusinya.

Jadi, kondisi kulit berjerawat hingga breakout bisa dikatakan menjadi bagian dari kehidupan.  Untuk kulit normal sekalipun bisa dilanda permasalahan kulit ini, karena itu Anda tidak perlu mencemaskannya berlebihan. 

Rawat diri dengan tidak hanya mengandalkan skincare, tetapi juga menjaga dari dalam. Kontrol asupan makan sehari-hari, jangan lupa untuk penuhi hidrasi, dan tidur malam yang cukup. Untuk perawatan dari luar, selalu aplikasikan sunscreen sebagai penutup rangkaian skincare harianmu. Gunakan sunscreen sesuai jenis kulit agar permasalahan jerawat cepat teratasi.