03 September 2024

Bahaya Sunburn, Tingkatkan Risiko Kanker Kulit Hingga 80%, Ini Faktanya!

Sunburn adalah iritasi kulit akibat paparan sinar ultraviolet berlebihan, baik dari matahari maupun lampu UV. Gejalanya meliputi kemerahan, nyeri, dan rasa panas pada kulit yang terkena. Pada tingkat keparahan tertinggi, sunburn bisa membuat penderitanya merasakan perih yang cukup parah hingga membuat minder sebab mengganggu penampilan. Lalu, bagaimana cara mengatasi sunburn? 

Mengatasi sunburn tergantung pada tingkat keparahannya. Sunburn ringan dapat diobati sendiri dan biasanya sembuh dalam seminggu. Sedangkan sunburn berat, meskipun jarang, merupakan kondisi serius yang sebanding dengan luka bakar akibat api atau bahan kimia. Belum lagi, paparan UV berlebihan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker kulit. Dengan kata lain, sunburn dapat disebut awal mula penyakit kulit serius. 

Kiranya, kita perlu berhati-hati ketika menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama di tempat terbuka dengan intensitas paparan sinar matahari tinggi seperti pantai. Sederet fakta bahaya sunburn di bawah ini dapat menjadi pelajaran dan pengingatmu untuk mulai mengambil langkah perlindungan.

1. Setiap Tahunnya 2000 Orang Australia Meninggal Akibat Sunburn

Menurut laporan American Association for Cancer Research (AACR), Australia menduduki angka kematian kanker kulit tertinggi akibat sunburn. Diprediksi, dua dari tiga warga akan mengidap kanker kulit sebelum usia 70 tahun dengan sekitar 2.000 kematian per tahunnya. Pada tahun 2022 di Victoria, 2.885 orang didiagnosis melanoma (salah satu kanker kulit kronis) dan 262 meninggal dunia karenanya. Kasus ini disinyalir sebab paparan UV ekstrem ‘di wilayah tersebut.

2.  5X Terkena Sunburn, Risiko Terkena Kanker Kulit Meningkat 80%

dr. Maria Charlotte, BMedSci., mengungkap bahwa seumur hidup, limit manusia terkena sunburn hanya 5 kali. Lebih dari itu, risiko terjadinya kanker kulit meningkat sedang efek teringannya adalah hiperpigmentasi. 

Hal ini sejalan dengan penelitian yang diselenggarakan oleh AACR bersama Brigham and Women’s Hospital & Harvard Medical School, setiap perempuan yang menjadi responden penelitian berisiko 80% terkena melanoma akibat terlalu sering sunburn.

3. Kulit Putih Pucat Berisiko Lebih Tinggi Terkena Sunburn

Mengutip laman dermnet, warna kulit manusia terbagi menjadi 6 kategori yakni putih pucat, putih gading, kuning langsat, kulit medium, sawo matang (tan), dan kulit deep (gelap). Dari keenam jenis tersebut, kulit putih pucat berisiko lebih besar terkena sunburn dibandingkan orang berkulit deep

Sebagai perbandingan, orang dengan kulit putih pucat hanya membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit untuk sunburn, sedangkan kulit deep lebih lama yakni 90-150 menit. Sementara itu, pemilik kulit putih gading sekitar 25-40 menit, 30-50 menit untuk kulit kuning langsat, dan berturut-turut 40-60 menit, 60-90 menit untuk kulit kulit medium dan tan.

Dengan kata lain, semakin putih kulitmu, semakin intoleran terhadap paparan sinar matahari dan begitupun sebaliknya.

4. Paparan Sinar UV dalam Tanning Bed, Berisiko Meningkatkan Melanoma 75%

Menyoklatkan kulit tubuh dengan tanning bed nyatanya sama bahayanya dengan berjemur di bawah sinar matahari langsung. Merangkum penemuan dari Skin Cancer Foundation, tanning bed dapat merusak kulit, menumbuhkan sel kanker, sekaligus meningkatkan risiko kanker kulit. Bahkan, kanker kulit akibat tanning bed menyumbang lebih banyak angka daripada kasus kanker paru-paru akibat merokok di Amerika serikat

Tanning bed dapat meningkatkan risiko melanoma hingga 75% bagi mereka yang pertama kali menggunakannya sebelum usia 35 tahun. Sedangkan, yang sebelumnya sudah menggunakan, persentase keparahan untuk membentuk karsinoma sel skuamosa meningkat menjadi 83% dan 29% untuk karsinoma sel basal.

5. Kurangnya Sinar Matahari, Bukan Berarti Tidak Ada Kerusakan

Sunburn dan tan adalah ulah dari UVB dan keduanya merupakan tanda-tanda kerusakan kulit. Matahari memancarkan radiasi UVA dan UVB yang mana keduanya merusak kulit dan DNA serta meningkatkan risiko kanker kulit.

Meskipun obat seperti ibuprofen dapat mengurangi beberapa rasa sakit dan peradangan akibat sunburn, tetapi tidak ada yang bisa mengembalikan kembali kesehatan DNA yang ditimbulkan oleh sunburn tersebut. 

Cara Mengatasi Sunburn yang Tepat

Daftar fakta di atas sudah cukup rasanya sebagai pengingat untuk lebih memperhatikan lagi kesehatan dan merawat kulit. Selain menghindari penggunaan tanning bed, ketahui cara mengatasi sunburn berdasarkan usia.

Perawatan Sunburn Untuk Dewasa

Kulit orang dewasa cenderung lebih tebal, tetapi tak berarti toleran terhadap sengatan matahari. Untuk itu, kamu perlu tahu beberapa langkah pertolongan pertama dari sunburn: 

1. Segera Dinginkan Kulit

Ada berbagai cara untuk mendinginkan kulit, pertama, kompres dengan es area sekitar sunburn. Kedua, mandi atau berendam air dingin, tapi jangan terlalu lama karena dapat membuat kulit kering dan hindari sabun yang keras yang bisa lebih mengiritasi kulit.

2. Lembapkan Kulit saat Masih Setengah Basah

Saat kulit masih setengah basah, gunakan lotion pelembab yang ringan dan lembut.  Hindari lotion atau salep dengan bahan dasar minyak karena bisa memperparah sunburn. Ulangi untuk menjaga kulit yang sunburn atau mengelupas tetap lembab selama beberapa hari ke depan.

3. Rawat Peradangan

Anjuran dermatolog, bila tidak memiliki riwayat alergi, minumlah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin saat mulai muncul gejala sunburn untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan dan peradangan. Bisa juga dibantu dengan aloe vera untuk menenangkan luka bakar ringan. Kenakan pula pakaian longgar dan lembut untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

4. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Sunburn menghabiskan supply hidrasi tubuhmu sehingga akan sangat mungkin kulit menjadi dehidrasi. Penting untuk rehidrasi dengan minum cairan tambahan, termasuk air dan minuman elektrolit. 

5. Periksakan ke Dokter Bila Tak Kunjung Membaik

Segera temui dokter bila mengalami lepuhan parah, demam tinggi disertai menggigil, atau merasa pusing. Jangan menggaruk atau memecahkan lepuh, karena bisa menyebabkan infeksi. Tanda-tanda infeksi termasuk garis merah atau nanah yang keluar.

Perawatan Sunburn Untuk Anak-Anak

Bayi di bawah 6 bulan tidak boleh terpapar sinar matahari, sedangkan yang berusia di atas 6 bulan harus dilindungi dari sinar matahari baik dengan diaplikasikan sunscreen, dipakaikan baju tertutup, topi, dan memakai kacamata hitam yang menghalangi UV untuk melindungi mata mereka. Jika anak Anda terkena sunburn, ikuti panduan berikut:

1. Bersihkan Tubuh

Ajak anak untuk segera membersihkan tubuh dengan mandi air jernih dan hangat untuk mendinginkan kulit yang tersengat sinar matahari. Pastikan suhu air suam-suam kuku, ya. Meski alkohol bersifat dingin, tetapi penggunaannya tidak disarankan.

2. Penuhi Hidrasi

Sunburn dapat menyebabkan dehidrasi. Berikan anak air atau jus untuk menggantikan cairan tubuh. Hubungi dokter jika anak tidak buang air kecil secara teratur sebab hal ini adalah keadaan darurat.

3. Lembapkan Kulit

Oleskan lotion pelembab ringan untuk menenangkan kulit, tetapi jangan menggosoknya melainkan dengan ditepuk-tepuk. Hindari lotion yang mengandung antihistamin tambahan.

4. Hindari Obat Keras

Hindari penggunaan krim obat seperti hidrokortison atau benzocaine kecuali disarankan oleh dokter anak Anda.

5. Langkah Pencegahan Berlanjut

Untuk bayi di bawah 1 tahun, sunburn harus dianggap sebagai keadaan darurat dan segera hubungi dokter. Untuk anak 1 tahun atau lebih, hubungi dokter jika ada rasa sakit yang parah, melepuh, lesu, atau demam di atas 38.3º C. Setelahnya, jauhkan anak dari sinar matahari sepenuhnya sampai sunburn sembuh. 

Cegah Sunburn dengan Sunscreen dan Serum ANESSA, Beri Perlindungan 24 Jam! 

Cara mengatasi sunburn dapat dimulai dari menggunakan produk sun care yang bekerja dengan memulihkan skin barrier menggunakan ANESSA Night Sun Care Serum. Serum malam serbaguna ini secara efektif menggabungkan manfaat pelembap dan serum untuk merawat, mencerahkan, serta mengurangi tanda-tanda aging kulit. 

ANESSA Night Sun Care Serum diformulasikan dengan dua bahan utama, Niacinamide dan Gliserin, yang membantu melembapkan dan mencegah sunburn saat tubuh beristirahat di malam hari. Dengan pemakaian rutin, kulit akan lebih toleran terhadap sinar UV sehingga mencegah terjadinya sunburn. Hasilnya, kulit tampak lebih cerah, bersih, dan siap beraktivitas keesokan paginya. Karena kemampuannya dalam mencerahkan, aplikasikan serum ini pada area yang rawan terpapar sinar UV seperti wajah, leher, dan lengan sebelum tidur.

Pada pagi hari, langkah pencegahan sunburn perlu dilanjutkan dengan menggunakan sunscreen. Baik saat beraktivitas di luar rumah atau hanya di dalam rumah, selalu gunakan sunscreen bertekstur ringan seperti ANESSA Perfect UV Skincare Milk (Gold Milk) untuk memastikan kulit tetap terlindungi dari bahaya buruk sinar UV. Kombinasikan ANESSA Night Sun Care Serum yang digunakan pada malam hari dan ANESSA Perfect UV Skincare Milk di pagi hari untuk mendapatkan perlindungan maksimal sepanjang hari.

Penggunaan keduanya membantu kulit sunburn pulih lebih cepat. Berusahalah untuk selalu melindungi diri salah satunya dengan selalu menggunakan sunscreen dengan level proteksi tinggi. ANESSA berkomitmen tidak hanya memberikan perlindungan terhadap skin barrier, tetapi juga merawat kulit dengan 50% kandungan skincare alami. Jelajahi beberapa varian sunscreen ANESSA lainnya hanya di official store kami atau melalui website.