Kenali Apa itu UV Index, Jenis dan Bahayanya Untuk Kulit
Sebagai negara tropis yang hampir setahun penuh disinari teriknya matahari, setiap wilayah Indonesia tak luput dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait tingkat radiasi UV. Melalui hasil pantauan tersebut, informasi mengenai UV index atau tinggi rendahnya sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi dapat diperoleh. Namun, mengapa penting untuk memperhatikan hal ini?
Pemantauan UV index perlu diupdate berkala karena tingkat paparan sinar UV dapat berfluktuasi sepanjang hari dan memiliki dampak signifikan bagi kesehatan manusia. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, indeks UV di Indonesia cenderung tidak stabil. Meskipun demikian, tingkatannya cenderung rendah di pagi hari, mencapai puncaknya pada tengah hari, dan kemudian kembali menurun pada sore hari.
Imbas dari paparan ultraviolet terus menerus dapat merugikan kesehatan kulit, sebab efek langsung dan akutnya tak semudah itu disembuhkan. Namun, tenang saja, terdapat langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Sebelum itu, mari kita pahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan UV index dan bagaimana hal itu memengaruhi kita.
Mengulas Tentang UV Index
Mengutip dari laman BMKG, UV index adalah parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Menurut World Meteorological Organisation (WMO), kurangnya paparan sinar matahari dapat mempengaruhi suasana hati kita dan juga meningkatkan risiko kekurangan vitamin D. Namun, terlalu banyak terpapar sinar matahari juga dapat membawa risiko kesehatan yang serius.
Nah, karena itu penting untuk cek indeks UV sebab setiap nilai pada skala UV index setara dengan 0.025 watt per meter persegi dari radiasi sinar ultraviolet. Skala ini disusun berdasarkan fluks spektral radiasi UV dengan mempertimbangkan efek fotobiologis atau bagaimana reaksi kulit manusia terhadap rentang panjang gelombang antara 250 dan 400 nanometer.
Masih bingung? Agar lebih paham, penjelasan lebih mudahnya bisa kamu baca di bawah ini.
Jenis-Jenis UV Index, Skala Pengukuran dan Resikonya
Setiap tingkatan bahaya ultraviolet biasa BMKG bedakan berdasarkan warna. Semakin tinggi skalanya, semakin bahaya dampaknya. Perhatikan penjelasan masing-masing warna berikut:
1. Hijau (Low)
Status warna hijau dengan skala 0-2 berisiko rendah dari bahaya radiasi. Umumnya, pemakaian kacamata hitam dan sunscreen SPF 30+ disarankan untuk kondisi ini.
2. Kuning (Moderate)
Zona kuning dengan risiko bahaya sedang berdampak langsung terhadap kulit tanpa pelindung sunscreen. Dengan skala 3-5, BMKG menyarankan untuk tetap tinggal di ruangan saat matahari sedang panas-panasnya.
Jika hendak bepergian, usahakan untuk mengenakan pakaian berlengan panjang, topi, dan kacamata hitam. Jangan lupa oleskan sunscreen minimal SPF 30+ setiap 2 jam saat hari berawan ataupun hujan, setelah berenang begitupun berkeringat.
3. Oranye (High)
Paparan sinar matahari masuk kategori bahaya tinggi dengan skala 6-7, yang meningkatkan risiko kerusakan kulit dan mata bagi mereka yang tidak dilindungi. Langkah-langkah untuk melindungi diri tetap sama, termasuk mengenakan pakaian lengan panjang, topi, dan kacamata hitam.
Disarankan untuk membatasi waktu di bawah sinar matahari, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, saat sinar matahari paling kuat, dan mencari tempat teduh saat berada di luar ruangan.
Penggunaan sunscreen SPF 30+ juga penting, dan jangan lupa untuk mengoleskannya kembali setiap beberapa jam. Dengan langkah-langkah ini, risiko kerusakan kulit dan mata akibat sinar matahari dapat diminimalkan..
4. Merah (Very High)
Posisi kedua status berbahaya lainnya ditandai dengan warna merah yang berarti risiko bahaya sangat tinggi.
Pada kondisi ini, matahari bersinar amat terik sehingga orang tanpa pelindung sama sekali baik sunscreen ataupun pakaian, rentan terhadap sunburn.
Kalau sudah di level ini, minimalisir keluar pada rentang pukul 10 pagi sampai 4 sore, ya. Kalaupun dalam keadaan mendesak, coba untuk hindari dengan berteduh.
5. Ungu (Extreme)
Tingkatan terakhir ini di klaim ekstrem dan amat sangat dianjurkan untuk mengambil langkah-langkah ekstra dalam melindungi diri dari paparan sinar UV. Hal ini mencakup penggunaan perlindungan sunscreen SPF maksimal yakni 50+, pakaian yang melindungi, serta menghindari paparan langsung di bawah sinar matahari terutama pada saat siang hari.
Beberapa ciri cuaca yang sering terkait dengan indeks UV ungu adalah langit cerah dengan sinar matahari yang sangat terik, minim atau tidak ada awan yang menutupi langit, dan suhu udara yang tinggi.
Selain dari melihat keadaan terik matahari dan langit, ada cara lain yang memudahkanmu mengetahui status UV index dengan menggunakan aplikasi. Download salah satunya dan cek level UV di wilayahmu. Ini juga sebagai langkah preventif yang dapat kamu lakukan.
Jenis Radiasi Sinar UV
Orang umumnya sudah tau kalau UVA dan UVB menjadi faktor utama yang berkontribusi dalam permasalahan kulit, betul tidak? Namun, sebenarnya terdapat tiga jenis radiasi sinar UV yang mencoba masuk dan pada akhirnya berhasil mencapai permukaan bumi.
Menurut BMKG, ketika memasuki atmosfer, hampir semua radiasi UV C akan disaring oleh lapisan ozon, sementara sebagian besar radiasi UV B akan terserap oleh ozon, uap air, dan gas lainnya di atmosfer. Sebaliknya, sebagian besar sinar UV A dapat mencapai permukaan bumi. Akibatnya, mayoritas radiasi UV yang mencapai permukaan bumi terdiri dari UV A (90-99%), dengan sedikit UV B (<10%).
Beruntung UVC tak sampai menembus bumi, sebab UVC memiliki panjang gelombang terpendek dan paling berbahaya, berkisar antara 100 hingga 280 nanometer. Radiasi ini biasanya menjadi penyebab utama kanker kulit. Namun, bila ozon menipis, maka akan sangat mudah bagi UVC memasuki bumi.
Walau UVC konon katanya hilang total berkat ozon, tak lantas risiko kanker kulit tidak berkurang. Masih ada UVA dengan gelombang terpanjang yakni 320 hingga 400 nanometer yang dapat memicu kanker kulit sebagai efek jangka panjang dari kulit yang tak dilindungi. Jangka pendeknya, UVA mempengaruhi rusaknya kolagen dan penyebab penuaan seperti keriput dan menurunnya elastisitas kulit.
Sedangkan UVB dengan panjang gelombang 280 sampai 320 nanometer ini merupakan cikal bakal dari kerusakan epidermis. Cirinya yakni sunburn dan tanning. Yang lebih mengkhawatirkan, UVB merupakan penyebab utama kanker kulit, bukan hanya pemicu seperti UVA.
Jadi, ternyata ketiganya memiliki potensi bahaya yang serupa. Setelah tahu fakta ini, apakah kamu masih denial pentingnya melindungi kulit?
Tips Efektif Mencegah Bahaya Sinar UV, Sunscreen Part Terpenting!
Salah satu tips paling efektif untuk mencegah bahaya sinar UV adalah dengan rutin menggunakan sunscreen. ANESSA hadir sebagai opsi terbaik dengan produk-produk unggulan seperti Perfect UV Skincare Milk SPF 50+ PA++++ 60ml dari rangkaian Gold Series dan Night Sun Care Serum 180ml.
Ultimate Prevention merupakan terobosan dalam perawatan kulit yang memberikan perlindungan menyeluruh selama 24 jam dari dampak merugikan sinar UV sekaligus meningkatkan fungsi skin barrier.
Gold Milk ideal digunakan pada pagi hari untuk memberikan perlindungan dan kelembapan ekstra pada kulit wajah dan tubuh, serta mempercantik kulit dengan kandungan Beauty Sun Essence, ekstraksi bahan-bahan alami.
Sementara itu, Night Sun Care Serum diformulasikan khusus untuk perawatan malam hari yang meningkatkan kepadatan skin barrier dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini berkat kandungan niacinamide. Serum ini juga membuat kulit lebih toleran terhadap sinar UV, meningkatkan efektivitas perlindungan di pagi harinya.
Dengan ANESSA, kulitmu akan terlindungi sepanjang hari dan mendapatkan manfaat dari 50% skincare ingredients yang terkandung di dalamnya.
Setelah memahami informasi tentang UV index dan jenis-jenisnya, mari kita semua lebih memperhatikan kesehatan kulit dan membangun kebiasaan menggunakan sunscreen secara teratur. Jangan ragu untuk mencoba produk sunscreen ANESSA, karena selalu tersedia promo menarik setiap pembelian melalui official online shop. Mari lindungi kulit kita mulai dari sekarang