27 February 2025

Tranexamic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Apa? Ini Menurut Expert!

Pernah melihat Tranexamic Acid dalam daftar bahan aktif skincare kamu? Meski tak seterkenal bahan aktif lain, Tranexamic Acid (TXA) dikenal ampuh dalam hal mencerahkan kulit dan mengatasi hiperpigmentasi. Namun, sama dengan bahan aktif lainnya, Tranexamic Acid tidak boleh dicampur dengan sembarangan bahan. Hal ini tak lain karena kesalahan pencampuran bahan aktif berisiko menimbulkan reaksi iritasi, kekeringan, sampai tampilan kulit bersisik. 

Apabila kamu salah satu pemakai Tranexamic Acid untuk rutinitas perawatan kulit, ada baiknya mengikuti saran dari dokter. Simak artikel berikut yang telah ditinjau oleh pakar dermatologi, venereologi, dan estetika, dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE. tentang Tranexamic Acid, manfaat, bahan aktif kombinasi yang disarankan dan tidak disarankan.

Profil Dokter :

dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di RSIA Tambak. Beliau dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan kulit dan kelamin.

dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, menyelesaikan pendidikan spesialis dermatologi dan venereologi di Universitas Indonesia. Selain itu, beliau juga tergabung dalam organisasi profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).”

Apa Itu Tranexamic Acid dan Manfaatnya untuk Kulit?

Awalnya, Tranexamic Acid dikenal dalam dunia medis sebagai obat antifibrinolitik yang membantu mengendalikan perdarahan. Namun, seiring perkembangan penelitian, ditemui kebermanfaatannya dalam dunia kecantikan, yaitu sebagai brightening agent yang mampu mencerahkan kulit dan mencegah hiperpigmentasi di masa mendatang. 

Cara kerja Tranexamic Acid adalah dengan menghambat komunikasi antara Melanosit (sel penghasil melanin) dan Keratinosit (sel kulit di permukaan), sehingga membantu mengurangi pigmentasi dan warna kulit yang tidak merata.

Adapun, Tranexamic Acid merupakan turunan dari asam amino lisin yang berperan penting dalam pembentukan kolagen. Dibandingkan dengan Alpha Hydroxy Acid (AHA) dan Beta Hydroxy Acid (BHA), Tranexamic Acid memiliki kadar asam lebih rendah, sehingga lebih lembut di kulit. Namun, hal ini bukan berarti penggunaan Tranexamic Acid tidak menimbulkan efek samping. Untuk keamanan, cukup gunakan Tranexamic Acid yang berkonsentrasi antara 1% sampai 3% saja. 

Tranexamic Acid aman digunakan untuk semua jenis kulit baik digunakan pada pagi atau malam hari. Bahkan, produk skincare yang mengandung bahan ini termasuk dalam kategori tingkat keamanan B yang berarti dapat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, asalkan tetap mengikuti anjuran dari dokter spesialis kandungan (obgyn).

Tranexamic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Apa?

Meskipun nampak lebih gentle dari bahan aktif bersifat asam lainnya, Tranexamic Acid tetap memiliki aturan main yang sama dalam hal layering skincare. Berikut daftar zat-zat aktif yang tidak boleh dicampur dengan Tranexamic Acid serta saran penggunaannya:

1. AHA/BHA (Exfoliating Acids)

Kadar asam tinggi dalam AHA (Glycolic Acid, Lactic Acid) dan BHA (Salicylic Acid) sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Tranexamic Acid yang juga bersifat asam. Perbedaan pH antara AHA/BHA (pH 3 sampai 4) dan TXA (pH 5 sampai 7) dapat mengganggu kestabilan formula yang menyebabkan efektivitasnya menurun.

Selain itu, AHA/BHA bekerja dengan cara mengeksfoliasi sel kulit mati yang berarti kulit akan menjadi lebih sensitif. Jika langsung dikombinasikan dengan TXA , kulit yang sudah tereksfoliasi berisiko mengalami iritasi atau gangguan skin barrier. Akibatnya, bukannya mendapatkan manfaat optimal, kulit justru bisa mengalami kemerahan, kering, breakout, sampai over-exfoliation.

Apabila kulit kamu membutuhkan keduanya, maka saran terbaik yakni dengan membagi waktu penggunaan. Kamu bisa menggunakan AHA/BHA pada malam hari dan Tranexamic Acid pada pagi atau malam hari dengan diberi jeda waktu.

2. Benzoyl Peroxide

Mengkombinasikan Benzoyl Peroxide dengan Tranexamic Acid merupakan hal yang tidak dianjurkan berikutnya, mengapa? Pada dasarnya, Benzoyl Peroxide dikenal sebagai agen pencegah jerawat. Melansir nhs.uk, bahan ini bekerja sebagai antiseptik untuk mengurangi bakteri penyebab jerawat. Sifatnya yang oksidatif membuatnya memblokir efektivitas dari Tranexamic Acid.

Tanpa dicampur dengan bahan aktif lainnya pun Benzoyl Peroxide sudah dikenal cukup keras di wajah dan tidak disarankan untuk tipe kulit sensitif. Efek sampingnya akan membuat kulit kering dan memerah. Jika, kulitmu membutuhkan keduanya, lakukanlah pembagian waktu penggunaan. Misalnya, Benzoyl Peroxide digunakan pada malam hari sebagai obat totol jerawat dan Tranexamic Acid pada pagi hari.

3. Retinol/Retinoid

Retinol atau Retinoid merupakan bahan aktif tingkat tinggi yang sering diandalkan dalam menangani permasalahan keriput, garis-garis halus, dan tanda-tanda penuaan dini lainnya. Ketika kulit sudah menggunakan retinol, hati-hati saja sebab sensitivitasnya meningkat.

Layering antara Retinol dan Tranexamic Acid bukanlah jalan instan untuk mendapatkan kulit terlihat awet muda dan cerah, justru menjadi bumerang karena membuat kulit rentan kering, memerah, hingga mengelupas akibat eksfoliasi berlebih.

Solusinya, kamu bisa gunakan Retinol pada malam hari dan Tranexamic Acid pada pagi harinya. Jadi, selalu ingat bahwa Tranexamic Acid tidak boleh dicampur dengan Retinol atau Retinoid dalam sekali perawatan.  

4. Vitamin C (Ascorbic Acid yang Bersifat Acidic)

Jika kamu mencari tahu tentang penggunaan Vitamin C dengan Tranexamic Acid dalam rangkaian skincare, maka akan banyak muncul artikel yang merekomendasikan kombinasi keduanya. Hal ini karena baik Vitamin C dan Tranexamic Acid sama-sama dapat mencerahkan kulit. Hal yang mungkin jarang diketahui yakni layering keduanya tidak akan bekerja optimal karena adanya perbedaan pH yang signifikan.  

Vitamin C (Ascorbic Acid) memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 2 hingga 4, sementara Tranexamic Acid bekerja lebih baik saat pH lebih netral. Adanya perbedaan nilai pH ini menyebabkan kecenderungan pH skincare tidak stabil dan mengurangi efektivitasnya. 

Bila kamu tetap ingin menggunakan keduanya, usahakan tidak dalam satu waktu. Pilih antara menggunakan Tranexamic Acid sebagai skincare pagi atau malam, begitupun sebaliknya.

5. Niacinamide dalam Konsentrasi Tinggi

Demi kesehatan skin barrier, penggunaan Tranexamic Acid tidak boleh dicampur dengan Niacinamide yang berkonsentrasi tinggi. Meski tidak selalu menyebabkan efek negatif, Niacinamide dengan konsentrasi di atas 10% yang dipakai bersamaan dengan Tranexamic Acid dapat meningkatkan resiko iritasi.

Namun tenang, kamu tetap bisa menggunakan keduanya dengan cara yang lebih aman yakni menggunakan Niacinamide pada malam hari dan Tranexamic Acid saat pagi ataupun sebaliknya.

Kombinasi Skincare yang Aman dengan Tranexamic Acid

Memahami tentang Tranexamic Acid tidak boleh dicampur dengan bahan aktif apa saja dapat memudahkan kamu merancang perawatan kulit harian dengan lebih baik. Meski cukup banyak zat aktif yang dilarang dipakai bersamaan, masih terdapat beberapa bahan lainnya yang ternyata bekerja optimal dengan Tranexamic Acid, mereka di antaranya:

  • Tranexamic Acid + Niacinamide dengan konsentrasi rendah (≤ 5%) → Kombinasi keduanya dapat membantu mencerahkan kulit dengan  minim atau tanpa iritasi.

  • Tranexamic Acid + Sunscreen → Oleh karena Tranexamic Acid membuat kulit lebih sensitif dengan sinar matahari, dibutuhkan perlindungan dari sunscreen minimal SPF 30 yang mengandung broad spectrum. Kombinasi keduanya memberikan efek kuat sebab kulit tidak hanya terlindungi dari sinar UV melainkan juga hiperpigmentasi tidak semakin parah.

  • Tranexamic Acid + Hyaluronic Acid → Keduanya menciptakan tampilan kulit yang sehat dan glowing karena Hyaluronic Acid (HA) dapat membantu menghidrasi kulit sehingga meningkatkan efektivitas skincare terserap oleh kulit.

Baca Juga: Hyaluronic Acid Tidak Boleh Dicampur Dengan Apa? Ini Penjelasan dari Dokter!

  • Tranexamic Acid juga dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan aktif seperti Kojic Acid, Hidrokuinon, dan Alpha Arbutin untuk menciptakan kulit yang lebih cerah, merata, dan bebas dari hiperpigmentasi. Kombinasi ini bekerja dengan menekan produksi melanin, mempercepat regenerasi kulit, serta mengurangi tampilan noda hitam dan bekas jerawat, sehingga hasilnya lebih optimal. 

Jadi, sama halnya dengan kebanyakan bahan aktif, Tranexamic Acid tidak boleh dicampur dengan sembarang active skincare ingredients karena berisiko merusak skin barrier kulit. Maka dari itu, pemahaman mengenai boleh dan tidaknya mengkombinasikan bahan aktif lain dengan Tranexamic Acid menjadi penting. Ada baiknya, sebelum melakukan layering skincare konsultasikan ke dermatolog untuk mendapatkan saran terbaik perawatan kulit yang sesuai kebutuhan.